welcome...

Sugeng Rawuh kagem sadaya...
monggoh pinarak...

Rabu, 12 Oktober 2011

TUGAS SISTEM TERSTRUKTUR (DFD DAN ERD )

TUGAS SISTEM TERSTRUKTUR
(DFD DAN ERD )

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Sosial Dasar dengan dosen pengampu Ibu Ira Windarti .



Nama      :  Dwi Fajar Ary Ervinanto
                                                NPM       :   18111788
Kelas      :  1Ka27

Universitas Gunadarma
Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
Jurusan Sistem Informasi
Tahun 2011
KATA PENGANTAR

Puji syukur masilah senantiasa kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas perkenan-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu tanpa mengalami hambatan yang berarti.
Tak lupa penyusun mengucapkan terima kasih kepada:
1.    Dosen matakuliah Ilmu Sosial Dasar, Ibu Ira Windarti
2.    Teman-teman mahasiswa jurusan Sistem Informasi kls 1Ka27, serta
3.    Seluruh pihak yang telah membantu tersusunnya makalah ini hingga selesai.
Penyusun menyadari, bahwa di dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itulah, penyusun senantiasa menantikan saran dan kritik yang membangun dari para pembaca. Semoga Tuhan merestui niat dan amal baik kita semua, amin.


Penyusun
















1.      PENDAHULUAN
Karena banyak terjadi permasalahan-permasalahan di pendekatan klasik, maka kebutuhan akan pendekatan pengembangan sistem yang lebih baik mulai terasa dibutuhkan. Sayangnya sampai sekarang masih banyak orang yang tidak menyadari bahwa hanya dengan mengikuti tahapan di life cycle saja tidak akan membuat pengembangan sistem informasi menjadi berhasil. Oleh karena itu diperlukan suatu pendekatan pengembangan sistem yang baru yang dilengkapi dengan beberapa alat dan teknik supaya membuatnya berhasil.
2.      KONSEP PERANCANGAN TERSTRUKTUR
Pendekatan perancangan terstruktur (structured approach) dimulai dari awal tahun 1970. Pendekatan terstruktur dilengkapi dengan alat-alat(tools) dan teknik-teknik (techniques) yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem,sehingga hasil akhir dari sistem yang dikembangkan akan didapatkan sistem yangstrukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas.
Konsep pengembangan sistem terstruktur bukan merupakan konsep yang baru.Teknik perakitan di pabrik-pabrik dan perancangan sirkuit untuk alat-alat elektronikadalah dua contoh dari konsep ini yang banyak digunakan di industri-industri. Konsepini memang relatif masih baru digunakan dalam mengembangkan sistem informasiuntuk dihasilkan produk sistem yang memuaskan pemakainya.
Melalui pendekatanterstruktur, permasalahan-permasalahan yang komplek di organisasi dapat dipecahkandan hasil dari sistem akan mudah untuk dipelihara, fleksibel, lebih memuaskanpemakainya, mempunyai dokumentasi yang baik, tepat pada waktunya, sesuai dengananggaran biaya pengembangannya, dapat meningkatkan produktivitas dan kualitasnyaakan lebih baik (bebas kesalahan).
3.      DATA FLOW DIAGRAM
Salah satu tools dan teknik dalam pengembangan sistem terstruktur adalahmenggunakan DFD (Data Flow Diagram = Diagram Arus Data, DAD). DFD adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi. DFD ini sering disebut juga dengan nama Bubble chart, Bubble diagram, model proses, diagram alur kerja, atau model fungsi.
DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem.
DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi padaalur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program.
DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir (misalnya lewat telpon, surat dan sebagainya) atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan (misalnya file kartu, microfile, harddisk, tape, diskette dan lain sebagainya). DFD merupakan alat yang cukup populer sekarang ini, karena dapat menggambarkan arus data di dalam sistem dengan terstruktur dan jelas. Lebih lanjut DFD juga merupakan dokumentasi dari sistem yang baik.
            Komponen data flow diagram:
a.       Menurut Yourdan dan De Marco


Terminator            Proses              Data Store       Alur Data

b.      Menurut Gene dan Serson




















Terminator               Proses           Data Store          Alur Data
            Jadi secara umum Data Flow Diagram terdiri dari 4 komponen, yaitu:
a.       Terminator/ Entitas luar ( External entity)/ batas sistem ( Boundary )
Terminator mewakili entitas eksternal yang berkomunikasi dengan sistem yang sedang dikembangkan. Biasanya terminator dikenal dengan nama entitas luar (external entity).
Terdapat dua jenis terminator :
1)      Terminator Sumber (source) : merupakan terminator yang menjadi sumber.
2)      Terminator Tujuan (sink) : merupakan terminator yang menjadi tujuan data / informasi sistem

Terminator sumber                  terminator tujuan         T. Tujuan dan sumber
Terminator dapat berupa orang, sekelompok orang, organisasi, departemen di dalam organisasi, atau perusahaan yang sama tetapi di luar kendali sistem yang sedang dibuat modelnya.
Terminator dapat juga berupa departemen, divisi atau sistem di luar sistem yang berkomunikasi dengan sistem yang sedang dikembangkan. Komponen terminator ini perlu diberi nama sesuai dengan dunia luar yang berkomunikasi dengan sistem yang sedang dibuat modelnya, dan biasanya menggunakan kata benda, misalnya Bagian penjualan, Dosen, Mahasiswa.
Ada tiga hal penting yang harus diingat tentang terminator :
a)      Terminator merupakan bagian/lingkungan luar sistem. Alur data yang menghubungkan terminator dengan berbagai proses sistem, menunjukkan hubungan sistem dengan dunia luar.
b)      Profesional Sistem Tidak berhak mengubah isi atau cara kerja organisasi atau prosedur yang berkaitan dengan terminator¸
c)      Hubungan yang ada antar terminator yang satu dengan yang lain tidak digambarkan pada DFD.
b.      Alur data/ arus data (data Flow)
Arus data (data flow) di DFD diberi simbol suatu panah. Arus data ini mengalir diantara proses (process), simpanan data (data store) dan kesatuan luar (external entity). Selain menunjukkan arah, alur data pada model yang dibut oleh profesional sistem dapat mempresentasikan bit, karakter, pesanm formulir, bilangan real, dan macam-macam informasi yang berkaitan dengan komputer. Alur data juga dapat mempresentasikan data/ informasi yang tidak berkaitan dengan komputer. Alur data perlu diberi nama sesuai dengan data/informasi yang dimaksud, biasanya pemberian nama ada alur data dilakukan dengan menggunakan kata benda, contohnya Laporan Penjualan.
Arus data ini menunjukkan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem dan dapat berbentuk sebagai berikut ini:
1)      Formulir atau dokumen yang digunakan di perusahaan
2)      Laporan tercetak yang dihasilkan oleh sistem
3)      Tampilan atau output di layar komputer yang dihasilkan oleh sistem
4)      Masukan untuk komputer
5)      Komunikasi ucapan
6)      Surat-surat atau memo
7)      Data yang dibaca atau direkamkan ke suatu file
8)      Suatu isian yang dicatat pada buku agenda
9)      Transmisi data dari suatu komputer ke komputer yang lain
Ada epat konsep yang perlu diperhatikan dalam menggambarkan alur data, yaitu:
1)      Konsep paket data (packets of data)
Bila dua atau lebih data mengalir dari suatu sumber yang sama ke tujuan yang sama, maka harus dianggap sebagai suatu arus data yang tunggal, karena dua atau lebih data tersebut mengalir bersama-sama sebagai suatu paket. Data yang mengalir bersama-sama harus ditunjukkan sebagai satu arus data, walaupun misalnya terdiri dari beberapa dokumen.














2)      Konsep alur data menyebar (diverging data flow)

Arus data yang menyebar menunjukkan sejumlah tembusan dari arus data yang sama dari sumber yang sama ke tujuan yang berbeda.


                                                                               
                                 

  
3)      Konsep alur data yang mengumpul
Beberapa alur data yang berbeda sumber bergabing bersama-sama menuju ke tujuan yang sama.





4)      Konsep sumber atau tujuan alur data
Semua arus data harus dihasilkan dari suatu proses atau menuju ke suatu proses (dapat salah satu atau kedua-duanya, yaitu berasal dari suatu proses menuju ke bukan suatu proses atau berasal dari bukan suatu proses tetapi menuju ke suatu proses atau berasal dari suatu proses dan menuju ke suatu proses). Konsep ini penting karena arus data adalah salah satu dari hasil suatu proses atau akan digunakan untuk melakukan suatu proses.
c.       Proses (process)
Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses. Untuk physical data flow diagram (PDFD), proses yang dapat dilakukan oleh orang, mesin atau komputer, sedang untuk logical data flow diagram (LDFD), suatu proses hanya menunjukkan proses dari komputer. Suatu proses dapat ditunjukkan dengan simbol lingkaran atau dengan simbol empat persegi panjang tegak dengan sudut-sudutnya tumpul :
















1)      Identifikasi proses
Identifikasi ini umumnya berupa suatu angka yang menunjukkan nomor acuan dari proses dan ditulis pada bagian atas di simbol proses.
2)      Nama proses
Nama proses menunjukkan apa yang dikerjakan oleh proses tersebut. Nama dari proses harus jelas dan lengkap menggambarkan kegiatan prosesnya. Nama dari proses biasanya berbentuk suatu kalimat diawali dengan kata kerja (misalnya menghitung, membuat, membandingkan, memverifikasi, mempersiapkan, merekam dan lain sebagainya). Nama dari proses diletakkan di bawah identifikasi proses di simbol proses.
3)      Pemrosesan
Untuk PDFD yang menunjukkan proses tidak hanya proses dari komputer, tetapi juga proses manual, seperti proses yang dilakukan oleh orang, mesin dan lain sebagainya, maka pemroses harus ditunjukkan. Pemroses ini menunjukkan siapa atau dimana suatu proses dilakukan. Untuk LDFD yang prosesnya hanya menunjukkan proses komputer saja, maka pemroses dapat tidak disebutkan. Untuk LDFD bila pemroses akan disebutkan dapat juga untuk menyebutkan nama dari program yang melakukan prosesnya. Keterangan pemroses ini di simbol proses dapat dituliskan dibawah nama proses sebagai berikut :













d.      Data Store ( simpanan data )
Simpanan data (data store) merupakan simpanan dari data yang dapat berupa sebagai berikut ini :
1)      Suatu file atau database di sistem komputer
2)      Suatu arsip atau catatan manual
3)      Suatu kotak tempat data di meja seseorang
4)      Suatu tabel acuan manual
5)      Suatu agenda atau buku
Simpanan data di DFD dapat disimbolkan dengan sepasang garis horisontal paralel yang tertutup di salah satu ujungnya










Nama dari data store menunjukkan nama dari filenya, misalnya file langganan, file hutang, file arsip faktur dan lain sebagainya. Untuk PDFD, supaya memperjelas simpanan data ini, penjelasan mengenai media dari simpanan data perlu dicantumkanseperti misalnya buku atau arsip, atau suatu kotak dan lain sebagainya. Sedang untukLDFD, penjelasan ini dapat digunakan untuk identifikasi dari simpanan data yangberguna sebagai acuan dalam merancang database.
4.      Entity Relationship (ERD)
Entity relationship adalah suatu cara memodelkan suatu data ditingkat konseptual dalam perancangan basis data. Model Entity-Relationship merupakan alat modeling data yang populer dan banyak digunakan oleh para perancang database.  Data model merupakan representasi abstrak dari data tentang entitas, kejadian, aktifitas dan asosiasinya dalam suatu organisasi.  Tujuan dari pemodelan data adalah untuk menyajikan data dan menjadikan data mudah dimengerti, sehingga mempermudah perancangan dan pengaksesan database.
Berdasarkan tipe konsepnya, data model dibagi menjadi dua kategori yaitu Conceptual (High Level) Data Model danPhysical (Low Level) Data Model.  Conceptual Data Model merupakan konsep yang berkaitan dengan pandangan pemakai terhadap data, sedangkan Physical Data Model merupakan konsep yang menerangkan detail dari bagaimana data di simpan di dalam komputer.  Dalam pandangan ini model Entity-Relationship digunakan untuk menggambarkan Conceptual Data Model (E-R).
Model E-R diperkenalkan pertama kali oleh P.P. Chen pada tahun 1976, walau model ini sudah ketinggalan jaman akan tetapi dalam penerapannya ER masih merupakan model yang efektif dalam upaya menggambarkan persepsi dari pemakai karena berisi objek-objek dasar yang disebut sebagai entitas dan hubungan antar entitas-entitas yang disebut relationship.  Adapun model E-R dinotasikan sebagai berikut :
Simbol
Arti
Uraian
 
 Entitas
Entitas/Entity adalah sesuatu yang dibedakan dalam dunia nyata, diman informasi yang berkaitan dengannya dikumpulkan.  Entity set (Himpunan entitas) adalah kumpulan dari entity yang sejenis, berupa proyek, kendaraan, pegawai, konsumen, pemasok, penjualan dan lain sebagainya.
 
 Relationship
Hubungan yang terjadi antara satu atau lebih entity.  Relationship tidak mempunyai keberadaan fisik kecuali yang diwarisi dari hubungan antara entity tersebut. 
 
 Atribut
Karakteristik dari entity atau relationship yang menyediakan penjelasan detail tentang entity atau relationship tersebut.  Nilai atribut (Attribute value) adalah suatu data aktual atau informasi tertentu yang disimpan pada tiap atribut di dalam suatu entitas atau relationship (Nonkey attribute).  Identifier (key) digunakan untuk menentukan suatu entity secara unik.  Descriptor (nonkey attribute) digunakan untuk menspesifikasikan  karakteristik dari suatu entity yang tidak unik.
 http://mugi.or.id/cfs-file.ashx/__key/CommunityServer.Blogs.Components.WeblogFiles/oke.Visio/key.jpg
 Key Atribut(Atribut Kunci)
Atribut yang digunakan untuk menentukan suatu entity secara unik.
 
 Weak Entity
 Lihat penjelasan tentang weak entity
 
Identifying Relationship
 Lihat penjelasan tentang weak entity
 
Multivalued Atribut
 Lihat penjelasan tentang weak entity
Discriminating atribut pada weak entity
 Lihat penjelasan tentang weak entity

Derajat Relationship
Terdapat 3 macam derajat dari relationship, yaitu :
·         Unary Degree (derajat satu),
Bila satu entity mempunyai relasi terhadap dirinya sendiri.  Digambarkan sebagai berikut :
·         Binary degree (derajat dua) dan
Bila satu relasi menghubugkan dua entity, digambarkan sebagai berikut :

·         Ternary degree (derajat tiga)
Bila satu entity menghubungkan lebih dari dua entity. Digambarkan sebagai berikut :
ERD adalah model konseptual yang mendeskripsikan hubungan antara penyimpanan (dalam DFD). ERD digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data. Dengan ERD, model dapat diuji dengan mengabaikan proses yang dilakukan.
Kardinalitas Relasi
Dalam ERD hubungan (relasi) dapat terdiri dari sejumlah entitas yang disebut dengan derajad relasi. Derajad relasi maksimum disebut dengan kardinalitas sedangkan derajad minimum disebut dengan modalitas. Jadi kardinalitas relasi menunjukkan:
1)      Satu ke satu
Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berelasi dengan paling banyak satu entitas pada himpunan entitas B, demikian juga sebaliknya.
2)      Satu ke banyak
Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berelasi dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya.
http://mugi.or.id/cfs-file.ashx/__key/CommunityServer.Blogs.Components.WeblogFiles/oke.Visio/1tomany.jpg      http://mugi.or.id/cfs-file.ashx/__key/CommunityServer.Blogs.Components.WeblogFiles/oke.Visio/manyto1.jpg
3)      Banyak ke banyak
Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berelasi dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, demikian juga sebaliknya.

Notasi Bentuk Lain

Bentuk lain dari Cardinality Ratio Constraint dapat ditunjukan dalam beberapa bentuk hubungan antar entitas ke entitas, entitas ke relationship, maupun sebaliknya yang digambarkan sebagai berikut :
Simbol
Uraian
Simbol
Uraian
 
 Hubungan satu ke satu
 
Hubungan satu
(optional)
 
 Hubungan satu atau lebih
 
Hubungan many
(optional)
Hubungan many


Participation Constraint

Berfungsi untuk menjelaskan keberadaan suatu entity yang tergantung dengan entitas lainnya.  Terdapat dua macam Participation Constraint yaitu
·         Total Participation
               Yaitu keberadaan suatu entity tergantung pada entity lain, yang digambarkan dengan dua garis penghubung antara entity dengan relationshipnya.
·         Partial Participation
           Dimana keberadaan suatu entity tidak tergantung pada entity lain, digambarkan cukup dengan satu garis penghubung.

Weak Entity

Suatu entity yang mungkin memiliki suatu atribut yang bukan miliknya, dimana keberadaannya tergantung dari entity lain.  Entity lain tersebut dikatakan sebagai Identifying Owner dan relationshipnya dinamakan Identifying Relationship. Weak entity selalu memiliki Total Participation Constraint dengan Identifying Owner.

Entity Relationship (E-R) Diagram

            Entity-Relationship Diagram melengkapi penggambaran grafik dari struktur logika, dengan kata lain E-R diagram menggambarkan arti dari aspek data seperti bagaimana entity-entity, atribute-atribute dan relationship-relationship disajikan.  Langkah-langkah pembuatan E-R Diagram :
1        Tentukan entity-entity yang diperlukan disesuaikan dengan permintaan pemakai;
2        Tentukan relationship antar entity-entity;
3        Tentukan Cardinality ratio dan Participation Constraints
4        Tentukan atribut-atribut yang diperlukan dari setiap entity
5        Tentukan primary key diantara atribut-atribut
6        Buatlah penamaan entity, atribut dan relationship yang unik, dan hindari penamaan yang sama untuk objek yang berbeda

            Penggunaan Model E-R dalam Perancangan Database

Model E-R sangat berperan penting dalam perancangan database, Model ini digunakan pada tahap Conceptual Design, yaitu tahap kedua dari perancangan database.  Tahapan pertama adalah pengumpulan dan analisa permintaan dari pemakai, tahap kedua dilakukan penerapan conceptual design dimana model E-R ini digunakan, pada tahap ini data disajikan dalam bentuk diagram. 
Dengan penggunaan diagram ini, dapat terlihat jelas hubungan entity dengan entity dan atribut yang diperlukan di dalam suatu entity.  Tahapan berikutnya adalah logical design, dalam tahap ini diagram E-R ditransformasikan ke dalam bentuk database, dengan sebelumnya ditentukan dahulu model database apa yang dipilih.  Tahap akhir dari perancangan database adalah tahap physical design, yaitu tahap untuk menentukan organisasi file dari database dan mendefinisikan penyimpanan data secara fisik.  Tahapan-tahapan ini digambarkan sebagai berikut :
 

Implementasi Basis Data
Tahap implementasi basis data merupakan upaya untuk membangun basis data fisik yang ditempatkan dalam memori sekunder dengan bantuan DBMS (Database Management System) yang dipilih. Secara umum sebuah diagram Er akan direpresentasikan menjadi sebuah basis data secara fisik, sedangkan komponen-komponen diagram ER yang berupa himpunan entitas dan himpunan relasi akan ditranformasi menjadi tabel-tabel (file-file data) yang merupakan komponen utama pembentuk basis data.
Setiap himpunan entitas akan diimplementasikan menjadi sebuah tabel (file data), sedangkan himpunan relasi tergantung pada derajad relasi. Untuk kardinalitas relasi 1 – 1 , maka relasi tidak diimplentasi menjadi tabel tetapi atribut pada relasi akan disertakan pada tabel yang mewakili salah satu dari kedua himpunan entitas dengan mempertimbangakn derajad relasi minimunnya. Untuk kardinalitas relasi 1 – N juga akan direpresentasikan dengan penambahan atribut yang ada pada relasi ke tabel yang mewakili himpunan entitas yang berderajad banyak (N).
Daftar Pustaka
http://arrohman.wordpress.com/2007/09/23/analisis-dengan-diagram-keterhubungan-entitas-entity-relationship-diagramerd/
http://www.unhas.ac.id/rhiza/arsip/Arsitektur%20Komputer/sist%20dan%20analisis%20sist/_Microsoft_Word_-_Modul_4_APSI_-_Pendekatan_Perancangan_Ters.pdf
Burch, J.G.1992. System, Analysis, Design, and Implementation, Boyd & Fraser Publishing Company.
http://mugi.or.id/blogs/oke/archive/2008/08/04/mengenal-entity-relationships-diagram-dan-implementasinya-di-visio.aspx
Jogiyanto. 1990.Analisis dan Disain Sistem Informasi.Yogyakarta: ANDI OFFSET.
John G. Burch, Jr, Felix R. Strater, Gary Grudnistski.1979. Information Systems : Theory and Practice, Second Edition, John Wiley & Sons.
Meilir Page-Jones. 1988.The Practical Guide to Structured Systems Design, Second Edition, Yourdon Press, Prentice Hall.
I.T. Hawryszkiewycz. 1991.Introduction Systems Analysis and Design, Second Edition, Prentice Hall.
Raymond McLeod, Jr. 1979.Management Information System : A Study of Computer-Based Information Systems, Sixth Edition, Prenctice Hall.
A. Ziya Aktas, Structured Analysis & Design of Information Systems, NJ: Prentice Hall, 1987, hal. 65

Tidak ada komentar:

Posting Komentar